CHAPTER 360: LEBIH TENANG DENGAN DIRI SENDIRI!

Akhirnya sampai di titik untuk semakin percaya, "Bila tidak bisa mengubah orang lain, cukuplah mengubah diri sendiri!" 

Ya, tentu ada yang memang juga sulit diubah dari diri sendiri, khususnya jika berbicara dengan orang lain tentang diri sendiri. Jadi memang sudah saatnya dapat lebih mengerem untuk berucap pada orang lain tentang deklarasi diri, dan bisa lebih tenang cukup dengan diri sendiri. 

Jangan lagi menyampaikan masalah, keluh-kesah, gerutuan pada orang lain, rem sekuat-kuatnya. Malah sedapatnya dihapuskan lagi dari alur. 

Makin percaya juga, kalau masih memandang hal itu sebagai masalah, maka jadilah hal itu berpotensi memang menjadi masalah. Jika dianggap biasa saja sebagai hal yang harus dilalui, seyogyanya tidak akan lebih dari sekadar bagian dari perjalanan hidup. 

Tidak ada juga enaknya, jika hanya berputar-putar terus di pusaran hal yang sama tanpa berusaha melaluinya. 

Melangkah lebih ringan, mental lebih sehat, cara berpikir dan melihat lebih bugar, meski sederhana yang penting berusaha tetap terjaga dan waras. 

Ya, mesti semakin eling juga, jika keinginan untuk memiliki kemampuan mengubah dunia itu hal semakin ilusif dan menguras energi.

Di saat usia yang bertambah, kedewasaan dan ketenangan diri memang lebih dibutuhkan. Tidak dibutuhkan lagi banyak cahaya dari manusia lain. Cukuplah dengan cahaya dari Ilahi dan diri sendiri untuk menerangi. 

Tidak usah lagi banyak berjanji dan berucap, lakukan saja sebaik-baiknya. Kabarkan ke orang lain jika sudah selesai dan ada hasil akhir. 

Semangat belajar untuk berkembang dan mendengarkan lebih banyak tetap harus terjaga. Semangat bertarung juga harus tetap tersuluh. Lebih tenang, lebih tenang! 

Seize the day, beberapa kali kubaca dari status orang-orang pintar dengan posisi bagus di tempat kerjanya dengan jumlah tim yang lumayan banyak orangnya. 

Aku? Di rentang jalan panjang yang telah dilalui, semakin sadar diri, jika pasukan terbaikku ya hanya diri sendiri. 

Maka, sekali lagi lebih tenanglah dengan diri sendiri. Lanjutkan perjalanan, berusaha lebih saksama untuk menahan omongan ke orang lain atau tentang orang lain. 

Harus lebih bisa berbicara dan menyelesaikan persoalan dengan kemampuan yang ada pada diri sendiri. Jangan grasuk-grusuk lagi, lebih tenanglah!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 372: RASA MALU DIKALAHKAN OLEH RASA BUTUH

CHAPTER 183: PENGALAMAN LARI PERTAMA KALI DI ATAS DUA JAM

CHAPTER 344: NELANGSA, BERSYUKUR, JALANI, HADAPI!