CHAPTER 357: MERENDAHKAN DIRI TIDAK BERARTI MENYAKITI DIRI DAN MEMBUATMU HILANG!
Sabtu, 15 Juni 2024
Sudah beberapa hari terakhir ingin menulis hal ini, namun terkendala ketersediaan waktu dan energi yang terbatas. Alhamdulillah banget, ada runititas baru. Semoga dapat mengubah dan menaikkan skala ekonomi keluargaku jauh lebih tinggi, demi kebahagiaan istri dan persiapan masa depan anak-anak.Baiklah, kumulai saja dengan pembukan seperti ini, jika merendahkan diri tidak serta merta bermakna dan bermuatan negatif. Merendahkan diri juga dapat bermuatan positif, jadi pada saat lingkungan merendahkanmu, kau tidak serta merta hilang dan tersakiti. Merendahkan diri justru dapat membuatmu lebih tenang dan menyikapi situasi lebih dingin.
Kenapa, kok bisa begitu? Karena, penilaian dan penghargaan tidak harus selalu dari orang lain dan lingkungan, cara kita menempatkan dan menghargai diri sendiri justru dapat menjadi faktor lebih penting dalam menciptakan pancaran keluar.
Ya, pengalaman 2 bulan beberapa hari menjadi driver BlueBird memang menyisakan trauma paling mendalam sepanjang hidupku sejauh ini, namun ada pelajaran penting bahkan teramat penting yang kudapat di situ, jika aku sudah pernah terluka sedemikian dalam, dalam banget hingga terasa memuakkan dan memicu aku untuk berdoa serta berupaya sedemikian rupa agar tidak pernah lagi terpuruk di titik hidup seperti itu.
Kini, rasanya langkahku jadi terasa ringan, lebih ringan. Jika ada situasi yang tidak mengenakkan kuhadapi, aku jadi tidak mudah lantas bereaksi, apapun itu. Selalu ada titik rem baru yang mengingatkanku, untuk dapat mengerem potensi eskalasi emosi untuk berada di titik moderat, atau titik tenang.
Tentu saja, ada variabel atau faktor pendukung lain untuk sampai ke titik ini, selain pengalaman atau pelajaran hidup di waktu lalu, yaitu faktor istirahat yang cukup, kebiasaan untuk tetap beribadah secara disiplin di awal waktu, menjaga pola makan melalui kebiasaan mengatur jam jendela makan serta makan serat melalui buah dan sayuran.
Ya, pengalaman pahit hidup ternyata memang ampuh memberikan pelajaran hebat untuk lebih baik dalam berpikir, bersikap, hingga ke cara melihat dan menyikapi setiap persoalan.
Di bumi ini, semakin kupahami jika kita tidak bertarung dengan siapapun sebenarnya, kita hanya perlu menjadi dan memberi kesempatan diri sendiri untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Tidak selalu mulus dan lurus memang, jalan yang meliuk dan berliku terkadang harus dilewati, apalagi jika pola hidupnya seperti aku yang mengalir tanpa rencana matang, jelas, dan besar.
Menjadi dewasa dari waktu ke waktu, memang seperti alur pilihan, apakah setiap dari kita ingin tetap terus atau memilih stagnan di titik statis...
Aku sendiri memilih terus berjalan, berharap lebih tenang dan lebih baik dalam menyikapi setiap fakta hidup. Menjadi suami dan ayah yang lebih baik buat orang-orang di rumah, hingga nanti penghujung waktu telah datang.
Ya, aku lebih senang sekarang. Kondisi psikologisku berangsur membaik, seiring dunia pekerjaan yang layak alhamdulillah sudah kudapatkan. Berharap dapat membaik dan terus membaik grafiknya ke depan, Amin.
Sebagai penutup, aku ingin kembali menegaskan satu poin di atas, jika merendahkan diri sendiri tidak berarti menyakiti diri dan membuatmu hilang, terkadang malah dapat membuatmu lebih kuat, lebih tenang, dan lebih percaya diri.
Komentar
Posting Komentar