CHAPTER 369: JANGAN JADI ORANG BIASA!
Hidup masih bergulat seperti sebelum-sebelumnya seperti beberapa bulan terakhir, masih berada di medan datar.
Ya, katakanlah ini sebagai kesalahan langkah ayah yang aku sarankan jangan ditiru, yaitu menjadi orang biasa. Ini memang soal pilihan, pertimbangan mental mungkin yang jadi salah satu landasan utamanya di masa lalu. Berada di jalan sunyi adalah keabadian yang lebih menenangkanku sejak kecil dulu.
Tapi seperti ayah bilang, jangan berada di sini. Keluarlah bertarung lebih tinggi menuju puncak, supaya dapat berada di kualitas hidup yang lebih baik khususnya karena pertimbangan hal ekonomi.
Pertarungan menjadi orang biasa sebenarnya juga tidak mudah. Pergulatan untuk bertahan dan melanjutkan perjalanan juga tetap dibutuhkan, karena berhenti akan membuat hidup akan lebih mundur dan berada di bawah garis minus kehidupan lebih dalam.
Bermimpilah lebih tinggi, bersentuhanlan dengan bahaya yang lebih intens, karena itu memang menjadi satu di antara prasayarat kehidupan untuk kualitas hidup lebih baik. Saat galau melanda kuncinya mudah seperti beberapa kali ayah bilang, tetaplah Shalat di awal waktu, berusaha terus jadi orang baik, dan bacalah Al-Qur'an dengan artinya setiap hari meski hanya selembar.
Di persimpangan jalan penentuan kalian nanti dan kala berbicara dengan diri sendiri,"Ternyata aku hanyalah orang biasa seperti ayahku!", ada baiknya tidak jadi orang biasa di negeri ini jika kualitas dan besaran upahnya seperti di zaman ayah. Pergilah ke luar negeri yang bisa memberimu ganjaran lebih baik, seperti Australia dan Selandia Baru, jika bisa. Di negeri ini, upah orang biasa terlalu rentan dengan kebutuhan dasar hidup yang tidak cukup.
Oh iya jangan lupa tetap sempatkan olahraga minimal 150 menit per minggu, jaga pola makan juga karena dua kakek kalian meninggal karena stroke dimana salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Hmm, itu saja yang ingin ayah sampaikan di pagi ini. Mau siap-siap berangkat kerja lagi, berjubelan di KRL untuk delapan stasiun dari Citayam ke Pasar Minggu, selanjutnya bergegas mengejar Trans Jakarta 6U dari depan Robinson Pasar Minggu menuju Warung Buncit, lalu lanjut berjalan kaki beberapa ratus meter sebelum tiba di tempat kerja.
-
Bogor 6 Maret 2025
05:36
Komentar
Posting Komentar