CHAPTER 384: PERAYAAN 18 TAHUN PERNIKAHAN
![]() |
Summarecon Mall Bandung Sabtu 2 Agustus 2025 |
Naik Bumblebee 155, kami berangkat bertiga; Bu Yon, Wyatt, dan ayah. Sekitar pukul 05:17 WIB. Di Google Maps, jaraknya sekitar 140 km dari rumah jika melintasi rute Puncak. Perjalanan ditempuh dengan kecepatan santai, antara 45 - 55 km/jam jika kondisi jalanan lenggang.
Ya, tidak ada yang perlu diburu-buru, terpenting bisa sampai dengan selamat dan menikmati perjalanan kali ini. Tidak lengkap memang, karena kakak Oka, abang Rasy, dan abang Keanu tidak diajak. Kendaraannya sementara cuma ada motor. Jadi masing-masing dikasih uang kompensasi seratus ribu rupiah per orang. Lumayanlah, sedikit lebih dari janji awal 50 ribu rupiah per orang. Kebetulan ada bonus dari tempat kerja untuk dibagi-bagi ke kalian.
Perjalanan pergi tidak ada kendala sepanjang perjalanan, paling ketemu macet di kawasan Padalarang dan lumayan ramai di wilayah Cimahi. Sekitar lima jam perjalanan akhirnya tiba di kota Bandung, selepas pukul 10 pagi.
Destinasi Pertama: Kedai Nasi Ibu Hj. Imas (Jl. Dr. Sutomo - Bandung)
Kata Bu Yon setelahnya ternyata ini bukan tujuan sebenarnya. Mestinya ke Warung Nasi Ibu Imas di jalan Balonggede - Bandung yang jaraknya sekitar 4,4 km dari lokasi tersebut, dan waktu tempuh sekitar sembilan menit mengendarai motor.Di tempat ini, ayah makan nasi merah, tempe oreg, dan usus. Bunda juga makan usus. Harganya sih sedang saja, gak murah gak mahal juga. Tempatnya bersih, banyak cemilan khas Sunda, banyak pilihan menu makanan juga yang khas dan menggoda.
Rate: 4/5
Destinasi Kedua: Mie Kocok Mang Dadeng
![]() |
Mie Kocok Mang Dadeng |
Porsi mie kocok Mang Dadeng lumayan besar, bisa untuk dua orang. Harganya terhitung sedang, karena bisa dimakan untuk dua orang. Ayah dan Bunda juga cuma pesan seporsi tanpa nasi karena hanya ingin mencicipi semata. Plus jus sirsak segelas.
Rate: 3,75/5
Destinasi Ketiga: Batagor Kingsley
![]() |
Batagor Kingsley |
Kalau di sini, rasanya lumayan enak, seperti harganya juga enak alias lumayan. Target marketnya memang kelas atas, karena kategorinya memang restoran pinggir jalan utama. Kata Bu Yon, Raffi Ahmad saja pernah makan di sini.
Rate: 3,75/5
Catatan Tambahan Hari Pertama: Sabtu 2 Agustus 2025
Catatan perburuan kuliner hari pertama tuntas di Batagor Kingley. Setelah dari situ, kami bergegas menuju hotel untuk istirahat dan bersih-bersih. Agenda ketemu teh Ria batal, karena beliau ternyata lagi ke Bekasi jenguk Ayu yang lagi sakit. Ya, ayah sebenarnya janji mau ke Bandungnya pekan lalu, tapi ternyata waktu itu kurang enak badan jadi memilih istirahat dan menunda perjalanan.
Kami menginap di hotel bintang 2 - Corsica. Lumayan murah meriah, dan pelayanannya terhitung apik. Catatan minusnya terhitung minim, yaitu bau asap rokok masih menempel di kamar. Kata seorang bapak pelayan yang mengantar kami ke kamar, setiap kamar memang boleh untuk merokok.
Jelang sore, Bu Yon ngajakin ke Summarecon Mall - Bandung. Lokasinya seperti di Bogor dan Bekasi adanya di pinggiran, namun khusus di Bandung akses menuju lokasi agak menyulitkan, karena ruas jalan menuju lokasi lumayan sempit dan melewati rel kereta api, jadi rentan macet seperti perjalanan kami pulang dari sana sore itu.
Wyatt sempat beli diecast Hot Wheels di Mall tersebut, sebuah Toyota Supra. Keren juga pilihanmu, nak. Dari situ, atas usul Bu Yon, kami mengunjungi Masjid Raya Al-Jabbar. Dari informasi di Google, saya kemudian tahu jika Masjid ini memakan biaya pembangunan yang luar biasa mencapai Rp 1,2 triliun dan merupakan biaya hutang provinsi ke negara atas inisiasi Gubernur Ridwan Kamil.
Tidak ingin ayah berkomentar lebih jauh soal itu, sudah banyak persoalan rumit di negeri ini karena keputusan pemerintahnya.
Hari Kedua: Minggu 3 Agustus 2025Menu sarapan pagi di Hotel Corcica Bandung
Di hotel bintang 2 tempat kami menginap ternyata fasilitasnya lumayan, karena dapat dua porsi sarapan pagi. Bu Yon memilih satu paket nasi goreng telur dan satu paket soto ayam. Lumayanlah buat ganjal perut, sebelum menuju destinasi kuliner pertama Kupat Tahu Gempol yang jaraknya 1,9km kalau berdasarkan Google Maps. Kami berjalan kaki menuju ke tempat tersebut, Wyatt dibopong pundak ayah namun sesekali ia berjalan kaki sendiri kalau ketemu trotoar yang luas dan aman.
![]() |
Kupat Tahu Gempol |
Sesuai tema perjalanan yang dibuat Bu Yon yaitu wisata kuliner, jadi skala prioritasnya adalah mencicipi jajanan khas Bandung. Bukan untuk kenyang, karena ada beberapa lagi target kuliner di hari kedua ini.
Bu Yon hanya pesan satu porsi yang kami makan berdua. Wyatt gak suka sih, dia hanya minum air putih. Rasanya sih enak menurutku, dan harganya tergolong sedang.
Rate: 3,75/5
Destinasi Kelima: Sate Jando Gasibu Bandung
![]() |
Sate Jando Gasibu |
Rasa Sate Jando Gasibu menurut ayah enak, makanya ayah beli lagi. Harganya sih sedang. Di sini, Wyatt gak makan satenya. Dia jajan panganan berbentuk ikan dan rasanya coklat kalau gak salah. Harganya 10 ribu rupiah.
Rate: 4,25/5
Destinasi Keenam: Bakso Tjap Haji
Ini adalah destinasi keenam sekaligus terakhir sebelum beli oleh-oleh dan kembali pulang ke rumah yang jaraknya sekitar 140 km.
Bu Yon pesan dua porsi; satu porsi lengkap komplit spesial buat kami berdua dan satu lagi porsi sedang buat Wyatt sendiri. Harganya lumayan sih, namun rasanya memang enak dan porsinya besar.
Rate: 4/5
Catatan Tambahan Hari Kedua: Berburu Oleh-oleh
Dari situ Bu Yon minta diantar beli oleh-oleh di Prima Rasa yang jaraknya 2km dari bakso Tjap Haji. Ruamai poll di sini, jadi ayah menunggu agak jauh di depan sebuah gedung dekat pertigaan jalan yang lagi tutup. Cukup lama Bu Yon dan Wyatt beli oleh-oleh di situ, sebelum menghampiri ayah dan minta diantar ke tempat oleh-oleh berikutnya Tiramisu by Chocomory di kawasan wisata Braga.
Di sini antriannya lebih panjang lagi. Bu Yon yang antri sendiri, lumayan lama dia berdesakan mungkin lebih dari satu jam. Ayah kembali menunggu di luar. Kawasan wisata Braga ramai pagi itu, banyak aktivitas. Namanya juga hari libur di Minggu pagi.
Lepas beli oleh-oleh, saatnya balik pulang ke rumah. Perjalanan pulang hingga nyaris di penghujung kawasan Puncak lancar-lancar saja. Sempat ayah dan Bu Yon berpikir, mungkin memang tidak banyak orang melakukan perjalanan di akhir pekan itu. Kan katanya di negeri ini, kemampuan daya beli lagi menurun.
Ternyata, asumsi kami keliru. Setelah itu ternyata macet puanjang sampai selepas kawasan Dairyland Riverside baru mulai terurai lancar lagi. Kalau berdasarkan perhitungan di Google Maps, itu jarak tempuhnya 15,9 km. Namun, waktu tempuhnya bisa nyaris dua jam saking padatnya. Motor saja melaju tersendat pelan dan beberapa kali harus terhenti.
Di perjalanan hujan keras juga sempat turun dan membuat kami berteduh lebih dari setengah jam di sebuah area parkir restoran. Saat perjalanan kemudian dilanjutkan, selepas pertigaan Gadog dan belok kanan ke arah Bukit Pelangi hujan keras kembali mengguyur. Kali ini kami sudah tidak sempat berteduh. Di sini, mental dan tekad kami pulang diuji nian oleh Semesta. Ayah jadi salut dengan kekuatan fisik Wyatt. Kuat juga bocah 4 tahun 3 bulan ini, gak percuma ada nama Gajendra yang berarti "perkasa" di namanya.
Kalau berdasarkan perhitungan Google, jarak dari situ ke rumah 32,2 km dan kami tempuh di bawah guyuran hujan deras hingga jelang perempatan kawasan Sentul dan Kebun Raya Bogor baru reda. Basah kuyup sehabis-habisnya lebih dari satu jam diguyur hujan deras dari langit. Alhamdulillah-nya masih dapat tiba di rumah di waktu Magrib dan berkesempatan Shalat sesuai rentang waktunya.
Tidak lupa mandi dan bersih-bersih biar lebih segar dan sehat sebelum istirahat, soalnya Senin pagi 4 Agustus 2025 ayah harus kembali ngejar KRL menuju tempat kerja.
Alhamdulillah tuntas juga perjalanan perayaan ulang tahun pernikahan ke-18 ini dengan Bu Yon dengan selamat. Terima kasih ya Allah, terima kasih. Alhamdulillah.
Komentar
Posting Komentar