CHAPTER 386: BAGAIMANA JIKA SEBENARNYA SETIAP PERJALANAN HANYA UNTUK DIRI SENDIRI?

Sore ini Sabtu 16 Agustus 2025, ayah tiba-tiba berpikir bagaimana jika seandainya setiap perbuatan memang hanya untuk diri sendiri?! Bagaimana jika hanya asumsi diri masing-masing jika sesuatu hal untuk membantu kepentingan orang lain, tapi pada hakikatnya sebenarnya dilakukan untuk diri sendiri?!

Ya, seyogyanya tidak orang yang ingin terlahir, apalagi berjalan, atau sampai berakhir sebagai orang kalah?! Setiap orang tentu ingin jadi pemenang, setidaknya tidak menjadi beban bagi orang lain. Setidaknya itu normal bagi setiap orang yang berpikiran dan berjiwa sehat. 

-

Hari ini Senin 18 Agustus 2025. Ayah kehabisan ide pas Sabtu lalu, jadi catatannya stuck hanya dua paragraf saja. 

Hanya saja pagi ini, atau sejak kemarin sih ada beberapa hal yang mengusik benak ayah. Koruptor sekelas Setnov dapat bebas bersyarat kemarin, lalu pembunuh kekasihnya di Surabaya dapat remisi juga. Gila negeri ini kualitas hukumnya gak pernah bergerak maju. Pemerintah juga kabarnya tarik hutang luar negeri baru senilai Rp 781,9 triliun di tahun 2026. Lalu anggaran makan gratis naik 94,76% tahun depan menembus Rp 335 triliun. 

Ya, secara kalkulasi riil, wacana Indonesia Emas tahun 2045 semakin jauh panggang dari api. Jujur, sebagai ayah, hal itu mengkhawatirkan. 

Itulah mungkin korelasinya dengan catatan Sabtu lalu. Bagaimana jika setiap perjalanan ternyata hanya untuk diri sendiri, termasuk ketika memberi ke orang lain ternyata bukan utamanya untuk membantu, tapi lebih kepada faktor ke kepuasan untuk diri sendiri karena dapat berguna dan memberi?!

Jadi sederhananya, ternyata semua perjalanan kehidupan setiap manusia adalah untuk dirinya sendiri. Termasuk untuk pasangan juga?! Hanya ilusi tentang berbagi sebenarnya bukan yang paling hakiki?!

Indikatornya kita masing-masing ke bumi bawa diri sendiri, saat meninggal pun sendiri lagi. Itulah juga yang membawa premis di benak ayah saat ini, jangan-jangan ayah gak perlu khawatir berlebihan pada perjalanan hidup kalian masing-masing. Cukup ayah jalankan peran sebagai orang tua sebaik-baiknya, karena pelindung utama pada hidup kalian masing-masing yah ternyata Semesta itu sendiri. 

Ayah hanya partikel kecil yang melengkapi dan diberi kepercayaan untuk mengisi sebagian saja..

Apapun itu, ayah hanya ingin kalian punya cerita hidup yang lebih berwarna, lebih membahagiakan, jauh lebih sedikit cerita sedih dan duka, jauh lebih sedikit rasa keprihatinan hidup, tapi kalian juga mesti tetap ingat selalu untuk dapat bisa lebih bersyukur pada setiap nikmatNya. Shalat-lah di awal waktu, jadi orang jujur dan orang baik, berintegritaslah dengan baik pada peran hidup yang kalian dapatkan. 

Itu saja dulu. Ayah seminggu lalu cuma olahraga sedikit durasi waktunya, harus lebih disiplin, lebih semangat, tetap berusaha maju dan belajar hal-hal baru biar hidup lebih terasa anugerahNya. 

-

Pejaten 18 Agustus 2025

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 384: PERAYAAN 18 TAHUN PERNIKAHAN

CHAPTER 172: TERIMA KASIH KURSI LAMA - SELAMAT DATANG KURSI BARU

CHAPTER 167: NGERAYAIN TAHUN BARU 2022 PADA NGAPAIN?