CHAPTER 380: PELAJARAN HIDUP DARI FILM SORE
Aku bersyukur bisa mengajakmu nonton film Sore Istri dari Masa Depan di Kamis malam 10 Juli 2025. Tidak ada spoiler alur cerita sebelumnya yang aku dapatkan mengenai film ini. Aku hanya tahu film ini sayang banget kalau dilewatkan.
Makanya, meski gak dapat banyak layar di sinema, instingku mengatakan aku harus mengajakmu menontonnya di hari pertama penayangan.
Kita menontonnya di sinema dekat rumah yang harga tiketnya sebenarnya semakin mahal, tapi harga bukanlah soal buatku karena nilai dan makna pelajaran yang termuat di dalam film ini.
Ada beberapa dialog di film ini yang membuatku related banget untuk hubungan kita. Pertama dan terpenting, "Mau diulang ribuan kali pun, aku masih berharap kau akan masih mau memilihku menjadi pasanganmu."
Kedua, kita tidak pernah bisa mengubah masa lalu, rasa sakit, dan kematian, tapi orang masih dapat berubah. Bukan karena orang lain atau pasangan, tapi karena kesadaran yang datang pada setiap orang itu sendiri. Ya, kita masing-masing dapat berubah oleh diri kita masing-masing. Seberapa kerasnya pun hidup mengajar dan menempa kita, rasa sakit yang tumbuh di tiap rangkaian perjalanan, kita masih dapat punya kesempatan untuk berubah.
Alur film ini sebenarnya menurutku sederhana dan biasa, tapi dari beberapa literasi yang aku konsumsi akhir-akhir ini mengatakan justru dari hal yang biasa kita dapat belajar sesuatu yang luar biasa.
Berjalan bersamamu Bu Yon, ada satu hal yang aku terus pegang sampai sejauh ini untuk terus bersama, yaitu rasa sayangku padamu yang bisa jadi maknanya "infinity". Bukan berarti menyekutukan Tuhan, tapi bisa jadi memang maknanya Bu Yon adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan kirimkan untukku.
Aku masih terus berharap dan berdoa, kita akan selalu bersama di ruang kehidupan manapun. Tuhan masih berkenan mempertemukan kita kembali dan terus bersama. Aku sederhana rasanya Bu Yon, tapi akan selalu lebih menyenangkan dapat bersamamu ketimbang tidak sama sekali.
Tidak sempurna hidup kita bersama. Banyak kesalahan yang aku telah lakukan, demikian pula dirimu adanya. Tapi namanya juga manusia biasa, rasanya itu wajar. Aku masih terus berharap setiap pelajaran hidup kita satu sama lain, kita masih terus belajar untuk memperbaiki diri satu sama lain. Kita tumbuh dan terus berjalan bersama beriringan.
Bukan lagi soal salah benar, tapi karena rasa sayang satu sama lain.
I love you, Bu Yon. I really do.
-
Bogor 11 Juli 2025
Komentar
Posting Komentar