Postingan

CHAPTER 379: HENING

Gambar
Nak, waktu nulis ini Kamis pagi 3 Juli 2025, ayah mulai menyadari jika merespon sesuatu hal itu juga perlu energi. Jika tidak siap atau energinya lagi gak cukup mendingan hening atau abstain dulu. Daripada melahirkan respon yang kurang prima.  Kemarin seorang kawan baru ayah, dia OB di tempat ayah kerja sekarang. Dia cerita lagi menghadapi dilema hubungan dengan tiga anaknya yang kini ikut dengan mantan istrinya. Anak sulungnya yang umur 9 tahun katanya sudah terlanjur membencinya, karena dihasut oleh ibunya. Sementara dua adiknya katanya rindu sebenarnya pada ayahnya, tapi gak bisa berbuat apa-apa.  Kawan itu dilema karena gak bisa juga bawa anak-anaknya tinggal bersamanya. Pasalnya, istri barunya ada aturan jika mereka gak boleh bawa anak-anaknya masing dari rumah tangga dulu ke kehidupan keluarga baru mereka.  Ayah hanya bisa mendengarkan cerita kawan itu, tanpa bisa meresponnya. Ia bercerita panjang lebar sambil menunggu hujan reda di luar warung bubur ayam itu. Ayah ...

CHAPTER 378: TERNYATA KETIDAKJUJURAN JUGA ADALAH SEBUAH PENGKHIANATAN

Gambar
Dulu, ayah sempat berasumsi jika perselingkuhan adalah satu-satunya pengkhianatan dalam sebuah hubungan rumah tangga. Ternyata, ayah keliru.. Namanya juga hidup, dari pengalaman dan perjalanan hidup kemudian ayah belajar jika ternyata ketidakjujuran juga bagian dari sebuah pengkhianatan besar.  Ada rasa kekecewaan yang mendalam timbul atau hadir setelahnya, tidak melukai dan tidak butuh memaafkan juga, lebih kepada dipaksa menerima realitas ternyata setelah 18 tahun sebuah hubungan ternyata bukan berjalan semakin mengkerucut dan lebih saling menghargai, lebih saling mengerti dan menghormati. Ternyata perjalanan waktu yang cukup panjang belum cukup untuk saling terbuka dan menghargai.  Namanya juga hubungan eksternal, relasinya mestinya berjalan dua arah. Kalau personal yah namanya hubungan internal.  Ya pada akhirnya mungkin ada benarnya sebuah pameo jika jangan berharap pada manusia bila kau tak ingin kecewa. Mungkin di sisi lain, ayah juga bukan hal yang ideal dan menim...

CHAPTER 377: KEMBALI KE JALAN SUNYI

Gambar
Ya, tidak ada yang istimewa saat ini, nak. Saat menulis ini, ayah justru tengah menata kembali emosi dan cara pandang. Tidak merepotkan sih sebenarnya, karena beragam pukulan kehidupan yang sudah pernah terjadi ternyata sudah berhasil membuat ayah setangguh dan setenang itu.  Mudah? Tentu tidak. Ini lebih kepada pasrah, jika ternyata satu-satunya kepercayaan pada manusia yang ayah punya dan titipkan kepada manusia, harus porak-poranda. Sudah sulit untuk kembali, di cobaan beberapa bulan lalu waktu Bundamu sempat ingin berpisah dari ayah, lalu kemudian dia batalkan sebenarnya telah membuat level kepercayaan ayah padanya sudah luruh ke 70 persen. Saat ini tentu jauh lebih rendah lagi.  Semalam ayah terjaga sebelum pukul 12 malam, baru berangkat tidur setelah Tahajjud sekitar pukul dua dini hari. Lalu bangun lagi pukul empat lewat dikit.  Satu hal yang ayah ingin sampaikan kepada kalian sebagai pesan, yaitu janganlah merusak level kepercayaan seseorang. Apalagi jika dia mena...

CHAPTER 376: JANGAN KEHILANGAN JATI DIRI

Gambar
Saat menulis ini, ayah lagi di tempat kerja di Pejaten. Pukul 09:20 WIB, dan situasi di luar sana makin gak baik-baik saja. Pemerintah kita entah lagi sibuk kemana, sementara rakyat harus cari jalan sendiri untuk bertahan.  Kemarin ayah baca semua pendapat di sosial media, "Pemerintah gak bantu masyarakatnya cari dan mendapatkan pekerjaan, giliran masyarakatnya dapat pekerjaan, eh, dipajaki." Ya, apa bedanya pemerintah model begini kayak tukang parkir liar yang ngumpet saat kendaraan masuk ke sebuah kawasan, dan tiba-tiba muncul saat kendaraannya mau keluar dari areal tersebut.  Sebenarnya sudah lama ayah akhirnya tahu, mungkin sejak dari bangku kuliah di Tamalanrea KM. 10 dulu, kalau ternyata penjajah terkejam di sepanjang perjalanan bangsa ini yah Belanda-Belanda ireng alias ternyata orang-orang kita sendiri, seperti halnya si bahlul yang gak disalamin pak presiden pas mau naik ke pesawat.  Orang-orang oportunis yang pantai bersilat lidah dan menganggap orang-orang neg...

CHAPTER 375: BERHENTI BERHARAP & KESEHATAN MENTAL

Gambar
Entah di belahan bumi mana, tapi katanya hari ini 15 Juni 2025 adalah Father's Day. Tapi di hari ini, ayah harus surut untuk kesehatan mental pikiran, serta kesehatan psikis kalian juga. Berharap pada manusia memang dapat melelahkan, apalagi kalau standar yang kita miliki dikecewakan bahkan disepelekan. Tentu, basic logic akan terusik, karena merasa diremehkan. Bahkan pada kalian anak-anak ayah pun semestinya mungkin saatnya berhenti berharap lagi.  Mungkin ayah harus mulai bersandar pada pandangan Tan Malaka, "Terbentur, terbentur, terbentuk." Meski sebenarnya tidak tega, tapi rasanya ini demi kebaikan bersama. Ayah harus mulai belajar menerima dan melihat kalian dari jauh. Bila rasa cinta dan rasa sayang ayah masih di titik yang sama, rasanya akan tetap banyak muncul kekecewaan, karena kalian lebih suka membangkang dan memilih jalan sendiri.  Toh, belum tentu juga apa yang ada di kepala ayah benar untuk kehidupan kalian. Jadi mulailah berjalan sendiri.  Di ujung jalan k...

CHAPTER 374: MENABUNGLAH TANPA ALASAN!

Gambar
Hai, nak.. Saat ayah menulis ini Sabtu dinihihari 7 Juni 2025, dunia di luar makin hiruk pikuk. Keadaan lagi gak membaik, PHK masih merajalela dan daya beli masyarakat masih lemah.  Alhamdulillah dengan berkah Allah SWT, kita masih berjalan baik. Kelak, ayah memprediksi kalian akan menghadapi dinamika yang lebih menantang seiring perkembangan zaman. Namun jangan luruh. Tetaplah berjalan, terpenting Shalatlah senantiasa di awal waktu tepat, setelah suara Adzan selesai berkumandang.  Ya, tidak ada yang lebih indah di dunia ini selain ridho Allah SWT.  Ayah sudah beberapa kali, bahkan banyak kali mengalaminya.  Setelah itu, persiapkanlah masa depan kalian lebih baik. Menabunglah tanpa alasan, lebih baik menimbun persiapan dana cadangan di tengah situasi kejutan yang tidak terduga dapat terjadi setiap saat.  Untuk gaya hidup tidak usahlah berlebihan, sederhana saja yang penting kalian cukup makan, cukup istirahat, cukup pakaian, dan cukup tempat tinggal yang nyaman....

CHAPTER 373: JALAN SUNYI

Gambar
Dulu, ayah sempat berpikir kalau orang yang menang berdebat adalah orang pintar. Ternyata, sekarang ayah berpendapat hal itu gak sepenuhnya benar.  Orang yang piawai berdebat terkadang hanyalah orang yang memiliki kemampuan berbicara, pintar berkelit, dan membuat hal sulit yang sebenarnya bisa disederhanakan supaya kelihatan pintar.  Bertemu orang kayak begini, sebaiknya dihindari demi kesehatan mental dan cara pandang. Ya, hal termudah adalah mengatur diri kita sendiri dalam bersikap, ketimbang coba mengubah orang lain tentu lebih sulit.  Tidak perlu dimusuhi, karena itu dapat memunculkan rasa waswas di dalam diri. Anggap saja tidak ada, hindari untuk berinteraksi sebisa mungkin. Kalaupun terpaksa, berbasa-basilah sesedikit atau seminim mungkin, lalu segera akhiri dan lanjutkan fokus perjalananmu sendiri.  Entah bagaimana dunia kalian nanti berjalan saat sudah dewasa, namun sebagai perbandingan dunia yang ayah jalani saat ini riuh dan cenderung semakin chaos dalam s...